NASIONALISME NKRI, NASIONALISME KEMANUSIAAN, DAN NASIONALISME RAKYAT PAPUA
SAAT INI
Oleh: Arnold Ev. Meaga
TUMBUHNYA NASIONALISME
DI INDONESIA
Nasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa
Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat. Sejak abad 19
dan abad 20 muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Asia Afrika khususnya Indonesia. Nasionalisme tumbuh diindonesia dimulai
setelah munculnya Serikat Islam. Budi Oetomo yang sudah terbentuk dahulu
merupakan organisasi "elit" sehingga tidak berkontribusi dalam
menumbuhkan nasionalisme diseluruh kalangan masyarakat. Serikat Islam melakukan
berbagai upaya dalam menumbuhkan nasionalisme di seluruh daerah hindia belanda
pada waktu itu.
Karena adanya faktor pendukung diatas, maka
di Indonesia pun mulai muncul semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme ini
digunakan sebagai ideologi/paham bagi organisasi pergerakan nasional yang ada.
Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan oleh Partai Nasional Indonesia (PNI)
yang diketuai oleh Ir. Soekarno. PNI bertujuan untuk
memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari penjajahan. Sedangkan
cita-citanya adalah mencapai Indonesia merdeka dan berdaulat, serta mengusir
penjajahan pemerintahan Belanda di Indonesia. Dengan
Nasionalisme dijadikan sebagai ideologi maka akan menunjukkan bahwa suatu
bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta tujuan dan cita-cita.
Sehingga akan merasakan adanya sebuah kesetiaan yang mendalam terhadap kelompok
bangsa tersebut.
Oleh sebab itu dengan tumbuh nasionalisme
Indonesia secara evolusioner sejak pada abat 19 dan 20 bersamaan denga
bangsa-bangsa di dataran asia afrika, sehingga bangsa Indonesia pun dapat
mengusir penjajahan Hindia Belanda pada saat itu dengan semangat nasionalisme
yang di motori oleh mereka kelompok kaum terpelajar asal pribumi itu sendiri
(Indonesia). Dan ideal yang di harapkan oleh bangsa Indonesia pun terjadi dan
tercapai pula, yaitu kemerdekaan bangsa Indonesia dari bangsa Penjajah pada 17
agustus 1945.
Namun rakyat Indonesia sendiri masi bingung dengan apa itu arti dari pada nasionalisme negra Indonesia ini sendiri, sebab rakyat Indonesia sendiri dapat di intimidasi, direpresifitas, ditindas, digusur tempat pemukiman mereka (Rakyat Indonesia), bahkan sampai dengan penagkapan, pemukulan sampai dengan pembunuhan pun kerap di implementasikan oleh otoritas negara melalui mekanisme aparat Militer/Polri dan sejenisnya. Sehingga hal serupa menimbulkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia sendiri menjadi menurun bahkan tidak ada sama sekali. Maka tak jarang pula asumsi masyarakat Indonesia terhadap nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme darah yang artinya banyak mendatangkan destruktif dan kematian bagi rakyat Indonesia ini sendiri, makanya nasionalisme Indonesia hanya sekedar nasionalisme belaka, yang pada hakikatnya sudah tidak di anggap lagi oleh rakyat Indonesia ini sendiri.
Namun rakyat Indonesia sendiri masi bingung dengan apa itu arti dari pada nasionalisme negra Indonesia ini sendiri, sebab rakyat Indonesia sendiri dapat di intimidasi, direpresifitas, ditindas, digusur tempat pemukiman mereka (Rakyat Indonesia), bahkan sampai dengan penagkapan, pemukulan sampai dengan pembunuhan pun kerap di implementasikan oleh otoritas negara melalui mekanisme aparat Militer/Polri dan sejenisnya. Sehingga hal serupa menimbulkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia sendiri menjadi menurun bahkan tidak ada sama sekali. Maka tak jarang pula asumsi masyarakat Indonesia terhadap nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme darah yang artinya banyak mendatangkan destruktif dan kematian bagi rakyat Indonesia ini sendiri, makanya nasionalisme Indonesia hanya sekedar nasionalisme belaka, yang pada hakikatnya sudah tidak di anggap lagi oleh rakyat Indonesia ini sendiri.
NASIONALISME
KEMANUSIAAN
DALAM sebuah kesempatan, Bung Karno pernah mengutip perkataan
salah satu pemimpin (spiritual) India Mahatma Gandhi: My nationalism is humanity. Nasionalisme di mata Bung
Karno selalu terikat dengan kemanusiaan.
Dalam
pidatonya di Sidang BPUPK I Juni 1945, Soekarno mewanti-wanti adanya bahaya
yang tersirat dalam nasionalisme. “Bahayanya adalah mungkin orang akan
meruncingkan nasionalisme menjadi chauvinisme,
sehingga menjadi Indonesia uber
Alles,” ujar Soekarno. Nasionalisme dapat berpotensi menjadi
ikatan identitas tertutup yang mengerikan, seperti nasionalisme Jerman pada
zaman Adolf Hitler dengan semboyan Deutschland uber
Alles. Kita tahu bahwa nasioalisme Jerman ini
bertanggung jawab atas pembunuhan massal terbesar sepanjang sejarah kepada enam
juta orang Yahudi.
Karena itu, Bung Karno mengatakan nasionalisme harus membuka
dirinya dalam prinsip kemanusiaan. Nasionalisme kita harus mengarah pada penghargaan
terhadap martabat rakyat Indonesia sebagai manusia yang bermartabat. Kemanusiaan
membuka sekat-sekat ketertutupan relasi antar sesama manusia Indonesia dan juga
relasi antar manusia Indonesia dengan manusia dari negara lainnya. Karena itu
nasionalisme menjadi kesempatan memperjuangkan terwujudnya kemanusiaan secara
universal yang tercapai melalui upaya untuk memperjuangkan perdamaian dan
keadilan dunia, dan juga memuliakan hak asasi manusia. Oleh sebab itu, dalam
bangsa dan negara Indonesia saat ini nasionalisme Indonesia di perlukan
konservasi-konservasi oleh negara ini sendiri, sebab nasionalisme Indonesia telah
melenceng keluar dari jalurnya. Sehingga rusaknya nasionalisme Indonesia
tersebut dapat mendatangkan berbagai macam gejolak politik, ekonomi, sosial, buday dan lain-lain pada lingkungan sosial di dalam negri Indonesia ini
sendiri.
PERLAWANAN
RAKYAT INDONESIA
Dengan krisisnya nasionalisme (NKRI) sehingga mendatangkan respon
dari berbagai kalangan masyarakat, pelajar, mahasiswa, Institusi-institusi dan
lain sebagainya terhadap negara Indonesia ini sendiri. Adapun respon yang di
implementasikan oleh rakyat Indonesia adalah dengan cara melancarkan
demonstrasi dalam rangka memprotes dan menuntut segala kekejaman, ketidak
adilan, ketidak makmuran, ketidak damaian, tindakan ketidak manusiawian oleh
negara kesatuan repulik Indonesia (NKRI) terhadap rakyat. Agar hendaknya negara
sendiri menyadari bahwa segala macam aturan dan peraturan yang di terapkan
terhadap rakyat melalui berbagai macam sistem tersebut banyak yang mendatangkan
kedestruktifan atas rakyat Indonesia ini sendiri, sebab semua aturan negara
sebagian besar hanya berpihak pada kaum dan kelompok oligarki semata tidak untuk
rakyat. Sehingga hal tersebut, hanya akan mendisintegrasikan bangsa Indonesia
ini sendiri yang pada akhirnya akan mendatangkan destruktifitas atas rakyat dan
bangsa Indonesia pula.
DUKUNGAN
RAKYAT INDONESIA DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN BANGSA WEST PAPUA
Saat ini, bahwa Nasionalisme Indonesia berada dalam
keadaan krisis, dan Nasionalisme Indonesia yang kerap kali mendatangkan bencana
ketidak adilan, ketidak makmuran, ketidak damaian bahkan mendatangkan hal-hal
ketidak manusiawian terhadap rakyat bangsa west Papua sejak pada 1 Mei 1963,
pada saat papua itu di integrasikan kedalam negara kesatuan repulik Indonesia
yang pada hakikatnya bangsa West Papua itu di aneksasi secara Paksa dan
penuh dengan pemanipulasian sejarah, dan
di bawa tekanan angkatan bersenjata Indonesia pada saat itu.
Oleh karena itu, saat ini rakyat Indonesia yang
menyadari bahwa bangsanya sendiri telah melakukan sikap ketidak manusiawian dan
penindasan serta penjajahan terhadap rakyat bangsa West Papua pun bangkit dan
bersolidaritas bersamaan dengan rakyat bangsa West Papua, dalam menuntut
kemerdekaan rakyat Papua yang sudah di deklarasikan pada 1 Desember 1961, namun
kemerdekaan tersebut telah di hancurkan oleh Indonesia dengan di keluarkannya
perintah Tri Komando rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961 yang isinya adalah,
1. Gagalkan negara
boneka Papua buatan belanda kolonial,
2. Kibarkan sang
merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia,
3. Bersiaplah untuk
mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Tri Komando rakyat (Trikora) adalah awal
mulainya penjajahan Indonesia terhadap rakyat bangsa West Papua, setelah
bebasnya Indonesia dari cengkraman kolonialisme Hindia Belanda. Sehingga saat
ini bangsa West Papua tersebut dapat hidup berdampingan dengan Indonesia. Namun
karena pengintegrasian Papua hidup bersama Indonesia di lakukan dengan
cara-cara melanggar hak-hak asasi manusia (HAM), dan penuh dengan intimidasi
terhadap rakyat Papua, sehingga hal itu telah di ketahui pula oleh rakyat
Indonesia saat ini yang tumbuh sebagai manusia Indonesia yang kritis dan
berjiwa kemanusiaan, yang mana saat ini manusia Indonesia yang sadar atas
kesalahan bangsanya dan sadar pula akan hal kemanusiaan yang saat ini pula lagi
dan sedang mendukung perjuangan pembebasan nasional Papua Barat.
NASIONALISME
BANGSA WEST PAPUA SAAT INI
Pengertian Nasionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesai
(KBBI) adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat
kenasionalan: -- makin menjiwai bangsa Indonesia, kesadaran
keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama
mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran,
dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan.
Nasionalisme Indonesia tetaplah nasionalisme Indonesia,
Nasionalisme Indonesia tidak bisa di jadikan nasionalisme bangsa West Papua,
demikian pula Nasionalisme bangsa West Papua tak dapat pula di paksakan untuk
di hilangkan/dihapuskan dari jiwa rasional orang-orang Papua, begitupun sebaliknya
nasionalisme Indonesia tak dapat di hilangkan/dihapuskan dari jiwa rasional orang-orang
Indonesia pula. Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki etnis dan
bahasa yang sangat heterogen mulai dari batavia (Jakarta) sampai dengan Amboina
(Tidak Papua), dan pada hakikatnya Nasionalisme Bangsa Indonesia pun tak sama
dengan Nasionalisme Bangsa West Papua. begitupun Papua adalah sebuah bangsa
yang besar sama persis dengan Indonesia, yang memiliki etnis dan bahasa yang sangat
heterogen pula, dan Bangsa Papua adalah bangsa yang merdeka dan berdaulat
layaknya bangsa-bangsa lain yang ada di bumi ini, namun kemerdekaan rakyat
bangsa West Papua tersebut telah di hancurkan dengan atas nama Nasionalisme
Indonesia. Namun Nasionalisme Indonesia sama sekali tak di anggap oleh
orang-orang Papua sejak Papua di aneksasi masuk ke dalam bingkai negara
kesatuan repulik Indonesia (NKRI) pada 1 Mei 1963 sampai dengan saat ini.
Separatis adalah bagian daripada Nasionalisme rakyat bangsa
West Papua itu sendiri, sebab separatisme sudah ada sejak 1963 sampai dengan
saat ini. Oleh sebab itu watak separatisme telah dan sudah tumbuh subur dalam
jiwa seluruh rakyat bangsa West Papua, jika saja asumsi pemerintah kolonialisme (Indonesia) bahwa kelompok separatis hanya terdiri dari kelompok
kecil saja yang ada saat ini, maka asumsi tersebut sangatlah keliru. Seluruh rakyat
bangsa West Papua hanya cinta akan tanah air West Papua tidak Indonesia,
Nasionalisme bangsa lain tak dapat di hapuskan atau di paksakan untuk di
lupakan oleh bangsa lain pula.
Sumber Referensi:
https://kbbi.web.id/nasionalisme