KERJA
TNI/POLRI DI PAPUA SERTA MEDIA INDONESIA YANG TIDAK TRANSPARAN
Oleh: Arnold Ev. Meaga
TNI/POLRI
yah, tentunya sudah tidak asing lagi bagi anda tuan pembaca dan saya sendiri,
dimana TNI/POLRI yang tugasnya sebagai keamanan Negara dan mengayomi,
melayani masyarakat serta memberantaskan kekerasan dalam lingkungan masyarakat (sosial) itu sendiri.
Namun dari sebagian besar wilayah-wilayah yang di kuasai oleh ibu kota (Negara)
tersebut tidak semuanya keadilan hukum itu di implementasikan secara adil, oleh
mereka TNI/POLRI yang bertugas di tiap-tiap wilayah yang termasuk dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sekarang
mari kita masuk dan membahas sedikit demi sedikit mengenai keadaan dan situasi Papua Barat saat ini. Dan bagaimana peran dari pada TNI/POLRI yang mengimplementasikan tata tertip keamanan dan kenyamanan masyarakat di wilayah Indonesia bagian timur itu (Papua) pada khususNya, dan Pada umumnya Indonesi ini sendiri sebagai Negara yang sangat ketat
dengan mengimplementasikan hukumnya, lalu Indonesia juga termasuk Negara yang
bebas akan demokrasi dan terdaftar pula sebagai Negara demokrasi ke-tiga di
dunia. Seluruh wilaya Indonesia yang namanya kekerasan, intimidasi,
pelecehan seksual bahkan sampai dengan pembunuhan, yang dilakukan oleh seorang
individu, kelompok-kelompok tertentu, yang mana merupakan ancaman terhadap
Negara dan lingkungan hidup masyarakat. Maka hal serupa akan di selesaikan
dengan jalur hukum yang berlaku.
Tentunya banyak pertanyaan yang akan selalu muncul dan muncul dalam
benak saya dan anda kawan, dengan sikap dan kelakuan TNI/POLRI di atas tanah dan
negri orang-orang Melanesia itu sendiri, bagaimana tidak ..? daerah/wilayah
lainnya yang berdomisili di nusantara ini (tidak papua), semuanya diadilkan dalam hal hukum,
hukumpun berjalan horizontal dan paling seadil-adilnya di tegakkan pada seluruh
nusantara Indonesia ini (tidak papua). Walaupun hukum di negri Indonesi ini belum terlalu dewasa dalam pengimplementasiNya di tubuh Negara RI ini sendiri (Lapangan).
TNI/POLRI
memang jago dan ahli dalam hal melaksanakan tugas mereka di semua daerah/wilayah yang di kuasai
oleh Negara, atas wilayah/daerah yang di kuasai oleh Negara (Pusat) secara absolud.
Namun sangat berbeda pulah cara TNI/POLRI menangani berbagai macam persoalan,
pergolakan, dan kekerasan yang terjadi di buminya orang-orang Melanesia
(Papua Barat) itu. Yang ada hanyalah pembiaran, pembiaran dan pembiaran! yang dilakukan
oleh TNI/POLRI yang bertugas diatas buminya orang-orang Melanesia tersebut
(Papua Barat). Mereka TNI/POLRI ini bukannya menjalankan tugas mereka sebagai
petugas keamanan, melainkan sebagai pengagitasian yang bersifat destruktif antara etnis melanesia (Papua Barat) dan pemprovokator serta penjahat yang dilegalkan oleh hukum negara untuk dapat menghukum orang-orang asli melanesia (Papua Barat) yang bersalah dan tidak bersala pula, yang mana TNI/POLRI tersebut sedang hidup
diatas buminya orang-orang Melanesia (Papua Barat) itu, tujuannya agar terjadi
disintegrasi bahkan sampai dengan keterancaman etnispun terhadap orang-orang pribumi (Papua Papua) itu sendiri, dan hal keterancaman pemusnahan etnis melanesiapun (Papua Barat) sedang berjalan dan berlangsung secara evolusioner.
Keadaan
dan situasi yang sedang terjadi tanpa ada batas akhirnya di buminya orang-orang
Melanesia itu, tidak akan pernah di publikasikan kepada rakyat Indonesia (bukan Papua) yang berdomisilih di seluruh pulau jawa ini, agar rakyat Indonesia
(bukan Papua) tidak dapat mengetahui situasi dan kondisi buminya orang-orang
Melanesia dan keadaan manusianya yang sebenarnya sedang hidup dibawah penindasan, tekanan, intimidasi,
pemerkosaan banhkan sampae dengan pembunuhan. Jadi untuk khususnya wilayah
Indonesia bagian timur itu (Papua Barat) tidak ada yang namanya ruang demokrasi, keadilan akan hukum,
keadialan sosial yang merata, tidak ada pula kebijakan pemerintah yang
menguntungkan serta berpihak atas rakyat pribumi itu sendiri. Yang ada hanyalah kehancuran Bumi Papua, kematian orang-orang pribumi, tajamnya tingkat kemiskinan, pengangguran
dan lain-lain. Kejadian-kejadian yang terjadi secara fakta (Bukan Ilusi) ini, SemuaNya yang bersifat destruktif tersebut ditutupi oleh media-media konservatif yang beroperasi di wilayah Indonesia bagian timur itu (Papua Barat), mediapun terlalu banyak membuat distorsi informasi
terhadap publick agar rakyat indonesi (Bukan Papua) berasumsi bahwa negri
Indonesia bagian timur itu berada dalam keadan, kondisi serta situasi yang aman-aman saja dan baik-baik saja. Namun pada hakikatNya untuk keadaan daerah/wilayah Papua Barat itu tidak demikian.
Sikap
pemerintah Indonesia dan sistemnyalah yang membuat seluruh Rakyat Papua Barat itu
sadar akan kekejaman pemeritah Indonesia terhadap Rakyat Papua itu sendiri. Oleh
sebab itulah tak salah pula kalao Rakyat Papua Barat itu menuntut kemerdekaannya yang
sudah pernah dideklarasikan pada 1-Desember-1961 itu, agar Papua Barat lepas dan berpisa dari negara Indonesia ini sendiri. Dan Negara Kesatuan Repulik Indonesia sudah harus berikan hak penentuan nasip sendiri
bagi rakyat bangsa Papua Barat, karena itu adalah solusi yang demokratis bagi rakyat Bangsa Papua Barat.
Salam Pembebasan..!!