Rabu, 03 Agustus 2022

Pak Jokowi Orang Papua Masih Tolak Otsus dan DOB

PAK JOKOWI ORANG PAPUA MASIH TOLAK OTSUS DAN DOB 

Oleh: Arnold Meaga,

Orang Non-Papua yang datang ke Papua tak pernah orang Papua marah, orang Non-Papua yang datang ke Papua cari nafkah orang Papua tak pernah membenci mereka, dan orang Papua tak pernah rasis pada orang Non-Papua. Orang Papua terima kehadiran orang Non-Papua dengan lapang dada dan terbuka. Orang Non-Papua yang datang ke Papua tanpa syarat sedikit pun. karena itu, Pak Jokowi harus tahu berterima kasih sama orang Papua. Karena orang Papua telah diterima dan tidak berbuat jahat sama orang Non-Papua yang sedang berdomisili di Papua yang besar ini.

Anda Jokowi harus dengar aspirasi orang Papua bahwa, mereka orang Papua tidak mau Pemekaran dan Otsus. Walaupun Jakarta konsisten mekarkan provinsi dan kabupaten kota di Papua tetapi, Papua tetap berada pada peringkat atas dengan prestasi kemiskinan tertinggi, kesehatan terburuk, pendidikan terburuk, dan tingkat kriminalitas tinggi, serta operasi militer paling banyak di Papua. Semua fakta ini ada di depan mata dan sedang berkeliaran pada lingkungan masyarakat sosial.

Jika sekarang Jokowi menambahkan lagi pemekaran di Papua maka, ini akan menjadi arena perebutan jabatan, dan perebutan eksploitasi sumber daya alam yang ada di Papua. Jokowi sendiri tidak jalankan kepentingan rakyat Indonesia, Jokowi hanya jalankan kepentingan partai politik. Oleh karenanya, jangan menaruh harapan penuh pada Jokowi untuk Papua.

Operasi militer di Papua dijadikan lahan bisnis bagi militer dan industri senjata. Industri senjata membutuhkan pasarnya, sedangkan militer adalah bagian dari kelompok yang akan menggunakan senjata api dan amunisi. Wilayah konflik seperti Papua akan di gunakan oleh industri senjata untuk menjual senjatanya, TNI/POLRI akan mengambil kesempatan untuk bertransaksi jual beli senjata api dan amunisi.

Papua adalah daerah paling aman dan nyaman bagi elit negara untuk melakukan bisnis gelap. Mafia-mafia ini punya aset bisnis di Papua, sehingga dengan cara apapun Otsus, DOB atau pemekaran adalah satu-satunya alat yang musti dipertahankan eksistensinya di Papua. 

Pemerintahan Jokowi ini terlalu munafik. Baru-baru ini dia mau jadi Juru Damai konflik Ukraina dan Rusia. Yang kemudian konflik di Papua di sembunyikan alias di tutup rapat. Sok menjadi pahlawan di siang bolong adalah fitra manusia munafik. Selesaikan dulu masalah rumah tangga mu, lalu kemudian bantu maslah rumah tangga orang lain.

Orang Papua mayoritas eksis menolak segala macam paket yang Jakarta berikan. Otsus dan DOB adalah alat yang Jakarta berikan ke Papua untuk kepentingannya sendiri. Orang Papua merasa tak perlu dengan Otsus dan DOB hadir di Papua. Genosida, etnosida, dan marjinalisasi orang Papua ada dalam perut Otsus dan DOB/atau pemekaran.

Masa depan orang Papua di tangan NKRI tak akan baik-baik. Segala macam cara dalam bentuk kontravensi eksis dijalankan untuk mematikan nasionalisme, patriotisme, dan ideologi Papua Merdeka. Namun itu akan sia-sia. Mau tak mau, suka tak suka, Papua akan merdeka dalam waktu yang tempo.
Gambar: Presiden Republik Indonesia (RI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUNUHAN DAN MUTILASI WARGA SIPIL PAPUA

Pembunuhan Dan Mutilasi 4 Warga Sipil  Pembunuhan dan Mutilasi  4 Warga Sipil di Timika adalah kejahatan kemanusiaan, segera tangkap dan Adi...