AMBISI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MEMATAHKAN GERAKAN PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT
Oleh: A Meaga
Ambisi pemerintah Indonesia
(kolonial) dalam mematahkan atau memberhentikan gerakan perjuangan politik
Papua Merdeka adalah dengan cara menciptakan fluktuasi fobia terhadap rakyat
Papua Barat, mekanismenya adalah dengan pendekatan militer, mempropagandakan
informasi yang tidak sesuai dengan fakta objektif di lapangan (disinformasi),
mendistorsikan informasi fundamental terkait perkembangan perjuangan politik
Papua Merdeka terhadap publik nasional dan internasional, menutup akses secara
penuh oleh otoritas negara terhadap jurnalis nsional dan internasional untuk
meliput di Papua Barat, dan satu hal yang lebih membahayakan bagi generasi
bangsa Papua Barat adalah bahwa, selama mereka menempuh proses belajar dalam
sistem pendidikan, mereka akan di ajarkan tentang sejarah yang salah dan itu
adalah pembodohan generasi bangsa Papua Barat. Akan tetapi, eksistensi bangsa
Papua Barat dalam meng-implementasikan perjuangan pembebasan nasional Papua
Barat tak pernah berhenti sejak pada tahun 60an hingga saat ini. Ya, pendidikan
kolonial tujuannya adalah untuk menanamkan nasionalisme kolonial Indonesia, dan
menghapuskan sejarah kelam bangsa Papua yang penuh dengan cacat hukum dan
moral, serta penuh dengan mekanisme kongkalingkong.
Berbagai macam cara dan
metode ataupun strategi negara dalam menghentikan atau memangkas eksistensi
bangsa Papua Barat dalam memperjuangkan Hak Menentukan Nasip Sendiri sebagai
solusi demokratis bagi bagsa Papua Barat tak pernah ada keberhasilannya, yang
ada adalah kegagalan negara dalam menghentikan gerakan Papua Merdeka. Solusinya
adalah satu bahwa, Indonesia harus membiarkan bangsa Papua Barat menentukan
nasipnya sendiri dan mengakui kembali kemerdekaan yang telah di deklarasikan
pada 1, Desember, 1961 tersebut oleh bangsa Papua Barat.
Bangsa Papua Barat telah
memahami dan telah menyadari pula semua manipulasi sejarah Papua Barat yang
implementasi utamanya adalah negar-negara imperialisme (Amerika Serikat dan
Belanda) yang penuh dengan kongkalikong dan di bawah tekanan militarisme
kolonial Indonesia, adapun beberapa catatan tanggal dan tahun penting narasi
historis bagsa Papua Barat yang mana telah di manipulasi secara penuh
diantaranya yakni: 1). pada 19, Dsesember 1961 (Perintah Trikora/awal mula
penjajahan atas Papua Barat di mulai), 2). pada 15, Agustus, 1962, perjanjian
New York/New York Agrement, 3). Pada 30, September, 1962, Perjanjian Roma, 4).
Pada 1, Mei, 1963, Integrasi Papua Barat masuk ke Indonesia, 5). Pada 7, April,
1967, Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia, 6). Pada 2 Agustus 1969 Proses
pelaksanaan penentuan pendapat rakyat, yang selanjutnya disingkat dengan
PEPERA.
Oleh sebab itu, dari
beberapa narasi historis atas Bangsa Papua Barat yang telah di laksanakan tersebut
adalah tanpa keterlibataan rakyat Bangsa Papua Barat, yang mana seharusnya
rakyat bangsa Papua Barat tersebut adalah prioritas utama yang harus tampil
dalam mengurus nasipnya tersebut secara penuh. Namun semua itu telah diatur
oleh negara-negara Imperialisme dan kolonialisme sesuai dengan kepentingan
masing-masing dalam hal politik, ekonomi dan ideologi.
Sehingga teranglah sudah
bahwa, pemerintah Indonesia bukanlah penyelamat bagi bangsa Papua Barat, sebab
pemerintah Indonesia adalah kolonialisme yang sedang mengkoloni bangsa Papua
Barat bersama kroninya imperialisme dengan hegemoni militarisme kolonialisme.
Kita bangsa Papua Barat tak memiliki harapan hidup yang baik selagi masih hidup
berdampingan dengan bangsa penjajah kolonial Indonesia.