Rabu, 15 November 2017

Papua Arena Pengeksploitasian "SDA" dan "SDM"

PAPUA ARENA PENGEKSPLOITASIAN (SDA) DAN (SDM) OLEH KOLONIALISME INDONESIA

Oleh: Arnold Ev. Meaga

Sejak Papua dianeksasi secara paksa masuk dan bergabung ke-dalam Bingkai Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI), yang namaNya penindasan, pemerkosaan, pemukulan, pembunuhan dan lain-lain yang bersifat destruktif, selalu dan terus diimplementasikan oleh militarisme kolonialisme Indonesia, yang berdomisili dan bertugas di atas tanah dan Bumi Papua Barat (Negri Melanesia) sejak pada 1963 sampai dengan saat ini 2017. 

Keberadaan Indonesia diatas Tanah dan Bumi Papua Barat tidak pernah memberikan suatu dampak dan kontribusi yang baik (positif), terhadap rakyat Bangsa Papua Barat, yang ada hanyalah dampak yang bersifat destruksif (negatif) terhadap Rakyat Bangsa Papua Barat itu sendiri. Dalam hal ini dampak positif yang diberikan penguasa (Kolonialisme Indonesia) atas Rakyat Papua, yang bisa menikmati dampak tersebut hanyalah mereka kelompok, golongan, dan kaum kelas Borjuasi lokal dan Borjuasi Nasional yang berkuasa diatas Tanah dan Bumi Papua Barat, yang menikmati semua itu diatas kucuran air mata dan darah Rakyat Papua melalui sistem birokratis milik pemerintah kolonial (Indonesia) yang ada.

BumiNya orang-orang melanesia (Papua), adalah objek tunggal pengeksploitasian sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Dan hal itu sedang diimplementasikan secara masif (absolut) diatas tanah dan BumiNya orang-orang melanesia (PAPUA BARAT), oleh penguasa kolonial (Indonesia) terhadap wilayah koloniNya sendiri (Papua).

Melihat dari aksi-aksi nyata oleh TNI/POLRI diatas tanah Papua sejak 1963 sampai dengan saat ini 2017, bahwa TNI/POLRI hanyalah melindungi rakyat Indonesia yang ada diatas tanah Papua, korporat-korporat asing dan nasional (Kapitalis) yang sedang beroperasi diatas tanah dan Bumi Melanesia (PAPUA BARAT) itu sendiri. Jadi, untuk Rakyat Papua tidak ada perlindungan hukum dan tidak ada pula perlindungan dari pihak yang berwajip. Dalam hal ini TNI, POLRI, BRIMOB DLL. Sebab Papua adalah wilayah yang termasuk dalam kategori terjajah, yang mana praktik penjajahan tersebut sedang diimplementasikan oleh Bangsa yang pernah di-jajah pulah oleh Bangsa lain. 

Melihat dari kenyataan sosial yang terjadi diatas Bumi Papua Brata pada umumNya dan, pada khususNya manusia-manusia Papua (Pribumi). Yang mengalami kenyataan sosial yang pahit, kekejaman penguasa (kolonial), ketidak adilan yang merata, serta perlakuan agresif yang di-terapkan oleh kolonialisme (Indonesia) terhadap Rakyat Bangsa Papua, membut Rakyat Papua sendiri menjadi bersikap agresif pula. Tetapi sikap agresuf yang di lancarkan oleh seluru Rakyat Papua, diimplementasikan dan di-tunjikan dengan cara-cara yang bermartabat, terhormat, damai dan bermoral (Tidak menggunakan kekerasan fisik). Dan permohonan rakyat Papua sudah harus didengar dan di-tanggapi secara serius oleh penguasa (Kolonial Indonesia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUNUHAN DAN MUTILASI WARGA SIPIL PAPUA

Pembunuhan Dan Mutilasi 4 Warga Sipil  Pembunuhan dan Mutilasi  4 Warga Sipil di Timika adalah kejahatan kemanusiaan, segera tangkap dan Adi...