Selasa, 26 Desember 2017

Persipura Papua Dan Papua Merdeka

PERSIPURA PAPUA DAN PAPUA MERDEKA

Oleh: Arnold Ev. Meaga

GAMBARAN UMUN TENTANG PERMAINAN SEPAK BOLA

Sejarah sepakbola merupakan sejarah sebuah permainan yang akhirnya berkembang menjadi sebuah fenomena olahraga yang menakjubkan. Sejarah sepak bola sebagai olahraga dimulai abad ke-2 dan ke-3 sebelum masehi di Cina. Pada masa dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil dan disebut dengan Tsu Chu. Permainan ini dipertandingkan untuk melatih fisik tentara dan saat kaisar ulang tahun. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai sejak pada abad ke-16.

Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini banyak menimbulkan kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.

Pada Tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul untuk merumuskan aturan baku untuk permainan sepak bola. Bersamaan dengan itu terjadi pemisahan yang jelas antara rugby dengan sepak bola. Pada tahun 1869 membawa bola dengan tangan mulai dilarang pada sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan Dunia.

Federation Internationale de Football Asosiation (FIFA)

Pada 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia mulai dibentuk dengan nama FIFA (Federation Internationale de Football Asosiation). FIFA dibentuk pada 21 Mei 1904, dan memiliki slogan For The Game. For The World. FIFA berpusat di Zurich, Swis. FIFA adalah baddan pengatur internasional sepak boal, FIFA juga mempromosikan sepak bola, mengatur transfer pemain antar tim, memberikan gelar pemain terbaik dunia FIFA dan menerbitkan daftar peringkat dunia FIFA setiap bulannya.

Sepak Bola Di Indonesia

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo  Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Indonesia.  Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.  Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepak Bola Kebangsaan", Paku Buono X mendirikan stadion Sryweda yang membuat persepak bolaan Indonesia semakin gencar.

Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi.  Pada era sebelum tahun 1970-an beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Roni Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.  Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Devisi utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.  Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Dalam permainan yang satu ini (Sepak Bola) adalah permainan yang sangat populer dan permainan yang berada pada posisi yang paling atas dan terdepan pula, Sehingga permaninan tersebut sangat di sukai dan di gemari oleh sekian miliar umat manusia yang berdomisili di bumi ini. Akan tetapi permainan sepak bola tersebut juga memiliki kekurang dan kelebuhan di dalam sistemnya, mau yang bersifat menguntungkan atau merugikan antara kedua bela pihak yang saling berkompetisi di lapangan hijau tersebut.

KELEBIHAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Dari sekian banyak jenis permainan yang ada di dunia ini yang paling di sukai oleh sekian miliar umat manusia di dunia ini adalah permainan Sepak Bola, baru setelahnya sebagian kecil manusia lainnya menyukai serangkaina permainan yang lainnya selain permainan Sepak Bola itu sendiri. Namun permainan Sepak Bola tersebut jika di lihat dari sisi kelebihan dan dalam memberikan kontribusi yang bersifat positif adalah, permainan tersebut dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi suatu bangsa dan negara ketika Tim kebanggaan bangsa dan negara tersebut dapat memenangkan kompetisi antara negara-negara yang lainnya yang ada di dunia ini. Dan juga memberikan keuntungan bagi mereka pemeran utama dalam hal ini mereka (Pemain Bola) itu sendiri, serta mereka manusia-manusia yang terdiri dari kelompok, golongan dan lain-lain yang berkepentingan dalam sistem Federation Internationale de Football Asosiation (FIFA).

KEKURANGAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Walaupun sebagian besar umat manusia di dunia ini sangat menyukai permainan sepak bola namun permainan yang satu ini banyak pula mendatangkan bencana bagi mereka penonton, sporter, si subjek (Pemain di lapangan), pelati (Guru) dengan pemain, bahkan sampai dengan nama suatu negara yang memiliki Tim sepak bola tersebut dapat pula rusak di mata dunia Internasional, hanya di karenakan mengalami kekalahan dalam kompetisi antara negara yang satu dengan yang lainnya. Penonton (Public) dapat memberi kesan yang sifatnya menjatuhkan ketika Tim yang berasal dari Negaranya mengalami kekalahan secara berkala dari lawannya, sehingga Tim yang mengalami kekalahan tersebut ketikan mendengar kesan tersebut maka hanya akan mematahkan dan mematikan semangat mereka (Tim Pesepak Bola) tersebut dalam berkompetisi di liga-liga pertandingan selanjutnya.

Sporter pun dapat mendatangkan konflik di lapangan ketika pertandingan tersebut berlangsung, hanya di karenakan oleh faktor kekalahan di alami oleh Tim yang di sukai/atau di gemari oleh mereka (Sporter), sehingga konflik tersebut dapat terjadi antara pendukung Tim yang satu dengan Tim yang satunya. Pendukung (Sporter) pada khususnya dan pendukung dari asal negara yang memiliki Tim sepak bolah pada umumnya, tidak akan mendapatkan apa-apa hasil daripada permainan itu sendiri. Rakyat boleh mendukung Tim sepak bola dari negrinya sendiri, namun mereka (Tim Sepak Bola) tersebut tidak dan bahkan jarang memperhatikan keadaan dan kondisi kenyataan sosial yang destruktif yang mana sedang di alami oleh rakyat yang pada hakikatnya selalu mendukung dan mensutpor mereka (Pemain Sepak Bola) tersebut. Mereka (Tim Sepak Bola) tentunya mendapatkan sebuah imbalan yang di bayar sesuai dengan peran mereka di lapangan dan mereka dapat menghasilkan sebua danah (Uang) yang sangat besar hanya dengan cara dan keahlian mereka dalam berlaga di lapangan hijau. Namun dalam sumbangan finansial terhadap rakyat melalui lembaga-lembaga kemasyarakatan dan sejenisnya jarang pula untuk di implementasikan oleh mereka (Tim Sepak Bola) secara kolektif, kelompok bahkan individu.
Jika saja ada namun itu hanyalah sebagian kecil yang memiliki jiwa kemanusiaan atas dirinya sendiri. Intinya permainan sepak bola tidak membantu rakayat pada saat rakyat mengalami kesusahan dalam hal apapun itu.

Permainan sepak bola hanya dapat menguntungkan dan memperkaya mereka orang-orang yang berada dalam sistem permanan sepak bola itu sendiri dalam hal ini federation internationale de fotbal asosiation (FIFA). Rakyat hanya menjadi objek pengeksploitasian dalam hal danah (Uang), tenaga dan bahkan melupakan hal-hal yang sangat urgensi yang harus di selesaikan oleh mereka (Rakyat), dan pada saat pertandingan akan berlangsung rakyat akan menyumbang uang untuk menonton pertandingan sepak bola tersebut. Dan uang tersebut di gunakan untuk apa ..? kepentingan rakyat ataukah masuk dalam kas negara ..? ataukan untuk membayar mereka para pemeran utama di lapangan hijau ..? hal ini belumlah jelas dan sebagian besar rakyat tak mengetahui terkait hal ini pula.

SEJARA PERSIPURA PAPUA

I. SEKILAS
Pada ulang tahun saya ke 28 tanggal 25 Mei 1965 bertempat di Aula Gedung Sosial GKI (Sekarang mess GKI Jayapura) diadakan Doa Pengucapan Syukur dengan banyak undangan, khususnya perwakilan/utusan dari semua Perserikatan (Kesebelasan) daerah antara lain Sorong, Manokwari, Biak, Yapen Waropen, PSK Kayu Pulo, Tobati, Nafri, Asei, Ayapo. Fokus kami adalah kesebelasan yang mantan anggota Voetbal Bond Hollandia (VBH). Sejak tahun 1952-1955 ketika bersekolah di Primaire Middlebare School (PMS) Kotaraja bersama teman-teman Barnabas Youwe, Hendrik Puy, Frans Ondi, David Hamadi, Izaskar Maryen ditambah teman-teman dari Lagere Technise School (LTS) kami mendirikan 2 (dua) kesebelasan, masing-masing : PELIKAN dan DOS (Door Oefening Sterk). Pelikan dan DOS juga menjadi anggota VBH aktif ikut kompetisi dan sangat disegani. Kami sebagai Pendeta pada waktu itu mendapat tugas belajar ke Negeri Belanda dan teman saya Bas Youwe (Alm) menyelesaikan HBS dan Pertanidan tropis di Wageningen. Kamudian kami kembali berada di Hollandia, Kotabaru, Soekarnapura, Jayapura. Di bulan Desember 1962 saya terpilih sebagai Sekretaris Umum dari Sinode Umum Gereja Kristen Injili di Tanah Papua disamping Pdt. F.J.S. Rumainum sebagai Ketua Umum.
Menjabat sebuah fungsi untuk melayani dan menggembalakan masyarakat diseluruh Tanah Papua sejak 1962-1970. Dan dalam situasi politik yang mahaberat sebagai akibat Trikora untuk mengembalikan Irian Barat, menyusul New York Agreement tanggal 15 Agustus 1962 dan pelaksanaan “Act of Free Choice” (Pepera) tanggal 14 Juli – 2 Agustus 1069. Sebagai pimpinan GKI kami menyadari situasi yang mahaberat itu yang sangat mencekam, menekan, mengecewakan membuat frustrasi serta mematikan masa depan. Dalam pergumulan berat muncul sebuah ide menolong mengorganisir pemuda-pemuda Papua lewat Kepanduan dan Sepakbola. Disamping kesibukan di Sinode GKI saya juga menjabat sebagai Pimpinan Pandu Provinsi Nederlands NG yang sempat mengenyam Latihan Pandu Gill Well (Woodbadge) di Sydney Australia 1959. Sayangnya tidak aktif lagi setelah menyerahkan Kepanduan kepada Gerakan Pramuka tahun 1963 di Pasar Minggu Jakarta kepada Kakwarnas Hamengkubuwono IX.
Menyangkut sepak bola atas dasar pengalaman kami di PMS Kotaraja di VBH dan negeri Belanda terjadi kesepakatan untuk membentuk semacam Voetbal Bond Hollandia dan saudara Barnabas Youwe diberi tanggung jawab untuk mengadakan kontak dengan berbagai pihak (kesebelasan) serta mengorganisir Pelatihan-pelatihan. Sekolah-sekolah Menengah seperti STM merupakan perhatian utama mendapatkan pemain. Ternyata ada respon yang positif dari semua pihak mendukung agar dibentuk sebuah wadah untuk mempersatukan semua perserikatan. Atas dasar itulah maka pada pertemuan 25 Mei 1965 secara resmi dibuat Deklarasi berdirinya PERSATUAN SEPAK BOLA JAYAPURA dan sekitarnya yang disingkat PERSIPURA.
PERSIPURA PAPUA DI AKUI OELH DUNIA INTERNASIONAL

Persatuan Sepak bola Indonesia Jayapura (disingkat Persipura Jayapura) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua. Prestasi tertingginya hingga kini adalah menjadi empat kali juara Liga Indonesia dari tahun 2005 hingga 2013. Di era Perserikatan, prestasi Persipura adalah runner-up Divisi Utama (1980) dan dua kali juara Divisi I (1979 dan 1993). Persipura juga dikenal sebagai klub bola yang melahirkan pemain lokal yang berkualitas internasional seperti Boaz Saloza, Ardiles Rumbiak, Chris Yarangga, Christian Warobay, Erol Iba, Gerard Pangkali, Jack Komboi, Yohanes Auri, Stevie Bonsapia, Titus Bonay, Jendry Pitoy, Eduard Ivakdalam, Ricardo Salampessy dan Patrick Wanggai,Verry Pahabol dan masi banyak lainnya. Bahkan Persipura Papua di akui pada level kanca internasional sehingga dengan semakin progresifnya Persipura Papua, dalam liga-liga pertandingan yang berlangsung pada level yang berskala nasional maupun internasional, dengan cara dan gaya mereka menaklukan musuh/atau lawannya sendiri. Dengan cara dan gaya mereka (Persipura Papua) dalam bermain permainan yang satu ini (Sepek Bola) membuat masyarakat pada level internasional pun merespon terkait talenta yang di miliki oleh orang-orang Papua itu. Adalah salah satu legenda pemain sepak bola dunia yang bernama David Becham yang mengatakan bahwa jika ingin mencari bibit-bibit pemain sepak bola yang baik dan handal carilah di bumi indonesia bagian timur itu. Yang di maksudkan olehnya ialah orang-orang pribumi asal West Papua itu sendiri.

Yang pasti ada juga pengakuan dari berbagai kalangan masyarakat internasional di dunia ini. Kenapa seseorang yang begitu terkenal dalam permainan yang satu ini dapat memuji-muji pemain asal Indonesia bagian timur (Papua) itu ? hal ini di sebabkan karena dalam pertandingan persahabatan antara Indonesi yang di motori oleh Persipura Papua dengan Santos FC asal Brazil. Yang mana selama pertandingan tersebut berlangsung Persipura Papua dapat merai poin atau nilai mencapai 2 dan lawannya mendapatkan poin atau nilai mencapai 1, yang artinya Santos FC pemain terbaik asal Brazil itu dapat pula di taklukan atau di kalakan oleh Tim sepak bola Indonesia yang di motori oleh Persipura Papua. dengan demikian kualitas daripada Persipura Papua tak di ragukan lagi untuk berlaga di dunia Internasional.

PERSIPURA PAPUA SEBAGAI BEKAL DALAM MENUJU PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT

Pada umumnya, Persipura Papua yang kita kenal adalah salah satu Tim sepak bola yang sangat di segani dalam negri negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) ini sendiri, bahkan cara dan gaya bermain mereka di lapangan hijau di tunjukan dengan gaya yang sangat provesional selama berlangsungnya pertandingan tersebut. Sehingga dari sekian banyaknya pesepak bola di dalam negri sangat segan dengan Persipura Papua yang sering di juluki sebagai Mutiara Hitam tersebut.

Oeleh sebab itu dengan progresifnya Persipura Papua dalam dunia sepak bola yang berskala Nasional maupun Internasional membuat nama Indonesia pun di puji oleh masyarakat (publik) Internasional, hanya di karenakan prestasi Persipura Papua yang berlaga dalam permainan sepak bola dengan mengatas namakan Indonesia. Namun dengan kemajuan yang di raih oleh Persipura Papua tersebut dapat membawa sutu kesan yang baik pula bagi bangsa West Papua, bahwa bangsa West Papua mampu bersaing secara provesional dalam hal yang satu ini ialah dalam hal permainan sepak bola itu sendiri. Pada hakikatnya mereka orang-orang terdahulu yang mendirikan berdirinya Persipura Papua ini sendiri di karenakan latar belakang historis politik bangsa West Papua, yang pada saat itu berada dalam situasi yang sangat destruktif pula.

Sebab terbentuknya Tim Persipura Papua adalah dalam situasi yang sangat tegang pada saat-saat di mulainya penjajahan baru oleh kolonialisme Indonesia terhadap rakyat bangsa West Papua, dengan di buatnya/atau dikeluarkannya Tri Komando Rakyat pada 19 Desember 1961, New York Agrement pada 15 Juli 1962, Perjanjian Roma pada 30 September 1962 dan, Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada 14 Juli sampai dengan berakhirnya pepera pada 2 Agustus 1969, di atas bumi West Papua. Yang di implementasikan oleh negara-negara (Amerika (As), Belanda, dan Indonesia) yang pada hakikatnya ke tiga bangsa dan Negara tersebut memiliki kepentingannya masing-masing dalam hal politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya. Sehingga Tim sepak bola Persipura Papua di bentuk dan diadakan dari ketiadaan agar dapat menghibur rakyat bangsa West Papua yang pada saat itu berada pula dalam trauma dan keputus-asaan, di karenakan intimidasi, represivitas, penindasan, pemerkosaan bahkan sampai dengan pembunuhan yang pada saat itu di lakukan oleh bangsa yang baru saja bebas dari cengkraman kolonialisme Hindia Belanda ialah Bangsa Indonesia, setelah mereka (Bangsa Indonesia) di jajah dalam jangka waktu 300 tahun lamanya.

Dengan ini, para pendiri Tim sepak bola Persipura Papua berasumsi bahwa suatu saat Persipura Papua menjadi Tim Sepak Bolah yang tak dapat di saingi oleh Tim sepak bola lainnya, dan hal itu sudah terbukti saat ini. Dengan demikian secara tidak langsung bangsa West Papua yang tak di ketahui pula oleh dunia atau bangsa-bangsa lainnya di dunia ini, akan pula di ketahui bagsa Papua yang saat ini pada hakikatnya lagi terjajah oleh bangsa penjajah, ialah kolonialisme Indonesia. Oleh karenanya dengan kemajuan permainan sepak bola yang di motori oleh Persipura Papua secara tak langsung akan pula meningkatkan status politik Papua, dalam hal Penentuan Nasip Sendiri Bagi Rakyat Bangsa West Papua (Merdeka). Sebab didirikannya Persipura bertujuan untuk hal itu (Pembebasan Nasional Papua Barat), sehingga pemerintah kolonial pun dapat saja mematikan kemajuan dan perkembagan Persipura Papua tersebut, di karenakan oleh faktor politik Papua merdeka.

Jika Persipura Papua maju di level dunia Internasional, mka sama saja dengan politik Papua merdeka pun akan meningkat pula secara absolut. Dan itu adalah hal yang sangat berbahaya bagi kolonialisme Indonesia ini sendiri. Namun itulah talenta manusia-manusia Papua ras Melanesia (Negroid) dalam hal permainan yang sangat di sukai oleh sekian miliar orang yang berdomisili di bumi ini. Dan perlu pemerintah Indonesia ketahui bahwa suatu saat Persipura Papua dapat memerdekakan bangsanya sendiri melalui permainan ini (Sepak Bola). Persipur Papua adalah Tim sepak bola terbaik bangsa West Papua, bukan pula Tim sepak bola Indonesia, itu jelas hendaknya di mengerti bagian hal ini pemerintah Indonesia (Kolonial).

SEJARAH KEMERDEKAAN BANGSA WEST PAPUA

Bangsa West Papua adalah sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat layaknya bangsa-bangsa lain di dunia ini yang merdeka dan berdaulat pula. Secara historis penjajahan terhadap rakyat bangsa West Papua yang di implementasikan oleh Nederland Newgunea (Belanda) selama 64 tahun, dengan batas wilayah mulai dari Raja Empat sampai Merauke.
Selama penjajahan Belanda (Nederland Newgunea) di bumi West Papua pemerintah Belanda selain mengeksploitasi sumber daya alam (SDA), mereka juga membangun sekolah-sekolah di Papua agar orang-orang pribimi bisa di didik dengan sekolah yang ada sesuai dengan gaya dan cara mereka pemerintah Belanda. Terhadap orang-orang pribumi (Papua) itu sendiri.

Dengan demikian orang-orang Papua yang terdidik pada saat itu berhasil menciptakan manifesto politik yang isinya terdiri dari menentukan negara Papua, dengan nama negara adalah Papua Barat, Lagu Hai Tanah ku Papua, dan Bendera adalah Bintang kejora dan lain-lain. Dan selanjutnya kemerdekaan Papua Barat yang akan di deklarasikan pada 1 November 1961, tak dapat di realisasikan oleh komite new gunea reed di karenakan belum ada persetujuan dari pemerintah Belanda. Namun karena desakan komite dewan new gunea reed atas pemerintah Belanda sehingga kemerdekaan rakyat bangsa Papua Barat di deklarasikan tepat pada 1 Desember 1961, bertempat di holandia saat ini yang kita kenal (Jayapura). Sehingga bangsa Papua Barat bukan sebagian dari bangsa Indonesia, dan bangsa Indonesia bukan pula sebagian dari Papua, sebab dari kedua bangsa ini memiliki latar belakang historis politik dalam rangka membebaskan diri dari kolonialisme yang berbeda-beda pula.

BANGKIT DAN LAWAN DENGAN CARA DAN GAYA ANDA SENDIRI

Rakyat yang sadar dan mau berkorban demi ideal yang di harapkan, itula kunci utama yang harus kita sebagai generasi bangsa Papua Barat bangun, dan susun konstruksinya secara matang, dan baik pula dalam hal menyadarkan rakyat bangsa Papua Barat seluruhnya. Bagaimana metodenya dalam melakukan kerja-kerja penyadaran atas rakyat Papua Barat agar mereka mau berkorban dan mau memperjuangkan perjuangan politik Papua Merdeka saat ini ..? semuanya kembali pada anda generasi muda-mudi Papua yang terdiri dari manusi-manusia yang berintelektual. Sebab pengetahuan adalah keselamatan, keselamatan suati bangsa ada pada pengetahuan.

Pengetahuan itu senjata pembebasan bagi kaum tertindas, perjuangan tanpa pengetahuan sama halnya perjuagan yang di perjuangkan pun tak akan tercapai pula, atas bangsa yang merindukan pembebasan sejati dari belenggu penindasan itu sendiri. Sehingga yang bisa kita lakukan demi tercapainya ideal, maka lakukanlah dengan cara dan gaya anda sendiri. Dalam melawan musu ada banyak cara dengan cara menulis, agitasi, propaganda umum, propaganda konkrit, mogok di gandengkan dengan boikot serta demonstrasi (Tuntutan), bersosialisasi terkait latar belakang sejarah perjuangan rakyat bangsa Papua Barat dan masi banyak lainnya.

Sekarang saatnya kita rakyat bangsa Papua Barat bangun dan bebaskan diri kita dari kolonialisme (Indonesia), Imperialisme, Kapitalisme, Militarisme dan Feodalisme. Sebelum kita bangsa (Papau Barat) musnah di atas tanah dan negri kita sendiri (Lawan).

Salam Pembebasan..!!

Gambar terkait

Sumber Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Persipura_Jayapura

1 komentar:

  1. Silakan Kunjungi Artikel Prediksi Bola

    Prediksi Bola Brasil vs Argentina 03 Juli 2019
    Prediksi bola Chile vs Peru 04 Juli 2019
    Prediksi Bola England W vs USA W 03 Juli 2019

    https://hasilbola.co/prediksi-sepakbola/baca/2221/brasil-vs-argentina-03-juli-2019/
    https://hasilbola.co/prediksi-sepakbola/baca/2225/chile-vs-peru-04-juli-2019/
    https://hasilbola.co/prediksi-sepakbola/baca/2228/england-w-vs-usa-w-03-juli-2019/

    Dan dapat Hubungi Kontak Whatsapp Kami +62-8122-222-995

    BalasHapus

PEMBUNUHAN DAN MUTILASI WARGA SIPIL PAPUA

Pembunuhan Dan Mutilasi 4 Warga Sipil  Pembunuhan dan Mutilasi  4 Warga Sipil di Timika adalah kejahatan kemanusiaan, segera tangkap dan Adi...