GENOSIDA YANG TERABAIKAN OLEH KOLONIALISME INDONESIA ATAS PAPUA BARAT
Oleh: Arnold Ev. Meaga
Bacalah dan bagikan laporan ini, hanya tentang sebagian kecil genosida yang dilakukan terhadap orang Papua
Barat oleh pemerintah Indonesia. Genosida dan kecurangan politik di Papua Barat,
Melanesia. Pemerintah Indonesia telah membunuh sekitar 500.000 orang Papua
Barat sejak tahun 1961. Papua Barat memiliki hak legal untuk menentukan nasib
sendiri dan kemerdekaan. Laporan ini adalah tentang pembantaian di lembah
Baliem 1977-78, ketika setidaknya 10.000 orang Papua Barat dibunuh.
Rincian tindakan Indonesia dapat ditemukan
juga dalam laporan. Mereka termasuk penyaliban orang hidup-hidup dan membuka wanita hamil dengan bayonets. Asian Komisi Hak Asasi
Manusia (AHRC); "Di salah satu desa di Dataran Tinggi Tengah, Dila,
seorang pemimpin suku bernama Nalogian Kobak dibantai dan darahnya disimpan
dalam ember Letnan Kolonel Soekemi yang merupakan komandan militer Indonesia
untuk Nabire, kemudian memaksa para pemimpin suku lainnya, guru dan imam untuk
minum darah dengan todongan senjata oleh angkatan bersenjeta Indonesia, atas rakyat Papua Barat lainnya yang telah di tangkap.
Para pemimpin desa di Tiom diiris dengan
alat cukur, warga sipil dipukuli dengan kapak dan beberapa lainnya di kubur
hidup-hidup. Beberapa orang Papua akhirnya menyerah dan
menyerahkan diri mereka kepada militer Indonesia di Kurulu dan Wosilimo, namun
mereka yang menyerah terbunuh, ditikam dengan bara api, dilemparkan ke sungai
Baliem dan sungai Uwe, yang lainnya direbus hidup-hidup oleh militer. Saudara laki-laki adalah
salah satu dari mereka yang menyerah kepada militer saat itu.
Para perwira
militer Indonesia memaksanya untuk menggali lubang dan dia dikuburkan
hidup-hidup sampai ke lehernya. lalu di aturlah penumpukan kayu di sekitar kepalanya dan
menuangkan bahan bakar ke atasnya sebelum membakarnya hidup-hidup ""
Kepala seorang anak terputus dan dilemparkan ke dalam api ... Anak-anak kecil
tertangkap seperti ayam dan diayunkan oleh pergelangan kaki ke dalam api ...
Semua anak-anak terbunuh Seorang anak tujuh bulan meninggal di perut.
"" Tiga puluh lima dari 210 orang yang dilaporkan terbunuh di
Kabupaten Jayawijaya adalah terdiri dari wanita.
Mereka juga diperkosa oleh perwira militer
Indonesia dan batang besi yang dipanaskan terpaksa masuk ke dalam rektum dan
mulut mereka oleh petugas sampai mereka meninggal. Beberapa dari mereka memerah
payudara mereka dan organ dalam ditarik keluar. OPM melaporkan bahwa wanita
hamil di desa Kuyawagi mengalami vagina mereka yang dipotong dengan bayonet
oleh militer Indonesia, dan bayi mereka dipotong dua.
Militer Indonesia juga
memaksa penis dipotong dari mayat orang mati ke dalam mulut wanita. Dalam kasus
dimana wanita tersebut menikah, perwira militer akan memperkosa mereka di depan
suami dan orang lain. "Tidak ada yang pernah menyelidiki pembunuhan massal
dan pembantaian di Teminabuan 1965, Arfak 1967, Paniai, 1967-69. Ayamaru 1966,
Jayapura 1971, Biak-numfor 1974/5 Di seantero Papua Barat 1969, lembah Baliem
1981-84. Timika 1982, Perbatasan dengan PNG 1985, Merouke 1986/87/88, Timika
1996 dan 2000.
Biak 1998. Wasior 2000, Wamena 2000, 2004, 2006 Jayapura 2006
2008, 2010, Jayawijaya 2013, Panaii 2014, Yahukimo 2015 di antara banyak
lainnya. Pemerintah Indonesia selalu mengklaim bahwa pengambilalihan,
penjajahan dan kolonisasi Papua Barat mereka bebas dan adil dan mereka tidak
melakukan kejahatan. di Papua Barat sampai saat ini pemerintah Indonesia
masi saja menghentikan semua reporter asing dan NGOS internasional menyelidiki apa yang
telah terjadi di Papua Barat.
Dengan tindakan tidak manusiawi yang telah di lancarkan oleh kolonialisme indonesia atas rakyat Papua Bart itu, bangsa dan negara Indonesia belum pula dapat menyelesaikan segala pelanggaran HAM yang pernah terjadi atas seluruh wilaya/daerah negri melanesia itu dalam hal ini Papau Barat itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar