Jumat, 13 Oktober 2017

Daerah Otonom Banyak Yang Mati (Papua Barat)



DAERAH/WILAYAH OTONOM YANG MISKIN, KELAPARAN, BANYAK YANG MATI ITULAH BUMI PAPUA BARAT (NEGRI MELANESIA) 

Oleh: Arnold Ev. Meaga

Begitulah muncul sesuatu hal dalam insting ini dan begitu pula nalar pun ikut terpengaruhi oleh insting yang sangat mendalam, sehingga nalar inipun melahirkan sebuah judul singkat yang telah di tuangkan di atas ini pula.

KESEHATAN ATAS RAKYAT PAPUA BARAT
Dalam kesehatan masyarakat antara wilaya Indonesia dari Jakarta (Batavia) sampai Amboina (Maluku) dalam hal kesehatan dapat di implementasikan dengan baik dan lebih efektif pula oleh pihak lembaga kesehatan yang ada. Bahkan pasien kerap terselamatkan dari segala penyakit yang di derita oleh pasien tersebut. Dan apa yang menjadi tugas dari pada lembaga kesehatan itu sudah dan jelas di implementasikan oleh pihak lembaga kesehatan itu sendiri. Namun berbeda pula untuk wilayah/daerah Indonesia Bagian Timur itu (Papua Barat), rumah sakit yang ada atas seluruh tanah Papua Barat hanyalah sekedar rumah sakit, sebab setiap rumah sakit yang ada hanyalah sebatang kara bangunan rumah yang tak dapat di huni (kosong) oleh manusia apalagi pasien, dan hal serupa sudah dan sedang terjadi hampir di semua pelosok pedalaman (Kampung) yang ada di seluruh tanah Papua Barat. Satu hal lagi yang menjadi pertanyaan besar ialah setiap pasien yang masuk berobat di setiap rumah sakit yang ada di atas tanah Papua Barat, selalu pulang dari rumah sakit bukan dalam keadaan dan kondisi terselamatkan melainkan pasien tersebut selalu pulang dalam keadaan tak terselamatkan (Meninggal Dunia). Jika model lembaga kesehatan di seluruh Tanah Papua Barat seperti itu, maka di sini yang menjadi pertanyaan fundamental berikut ialah bahwa wilayah atau daerah Papua Barat itu ialah wilayah otonom, tetapi selama sekian tahun kemanakah danah-danah otonim itu ..? wilayah/daerah yang tidak berotonom saja mampu untuk dapat menjalankan lembaga kesehatannya dengan sebaik-baik mungkin, namun untuk wilayah/daerah Papua Barat sendiri tidak demikian, tetapi hal serupa kembali pada pihak-pihak yang berkaitan, dalam hal ini pemerintah Papua Barat hendaknya dapat mengimplementasikan tindakan-tindakan konservasi atas hal terkait.

KEMISKINAN ATAS RAKYAT PAPUA BARAT
Papua Barat yang mana saat ini merupakan wilayah/daerah yang berotonom, namun untuk saat ini pula sebagai wilayah/daerah yang berotonom masi tersimpan banyak kemiskinan atas seluruh rakyat Papua Barat itu sendiri. Lantas sejumlah danah miliaran rupiah yang mengalir dari negara sentral untuk seluruh wilayah Papua Barat semuanya mengalir dan masuk atas pemerintah Papua Barat yang ada, namun danah tersebut setelah sampai pada tangan pemerintah Papua Barat tersebut, akan tetapi dalam hal ini pemeritah sendiri tidak mampu dan tidak dapat pula menggunakan danah tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan seluruh rakyat Bangsa Papua Barat yang sangat urgensi. Dalam hal ini, hendaknya pemerintah dapatlah mengunakan danah otonom itu sendiri dengan sebaik-baiknya, sebab sisa waktu berlakunya masa otonomi khusus atas Papua Barat itu sendiri sudah dekat pulah akan finis. Setelah finisnya otonomi atas Papua Barat akankah terjadi sesuatu hal yang tak di inginkan oleh seleuruh rakyat Papua Barat atau tidak ..? hal itu menjadi bahan renungan secara individu pada khususnya dan pada umumnya pemerintah Papua Barat itu sendiri.

KELAPARAN ATAS RAKAYAT PAPUA BARAT
Banyak orang Indonesia (Bukan orang Papua) berasumsi atas seluruh Rakayat Papua Barat bahwa seluruh rakyat Papua Barat itu hidup dalam keadaan dan kondisi yang baik-baik saja. Sebab rakyat Indonesia ini sendiri telah di tipu nalarnya oleh inspirasi media nasional yang menyebarkan distorsi informasi, terkait keadaan dan kondisi wilayah Indonesia bagian timur itu sendiri (Papua Barat). Pada hakikatnya rakyat Papua Barat berada dalam keadaan serba kekurangan apa lagi dengan persoalan yang satu ini ialah kelaparan. Kelaparan atas seluruh Rakyat Papua Barat sangat di prihatinkan, namun hal tersebut tak dapat pula di perhatikan oleh pemerintah seluruh Papua Barat yang ada. Kalao memang kondisinya seperti ini, Papua Barat sebagai daerah yang otonom hanya sekedar daerah otonom yang dapat pula menguntungkan kelompo/atau kaum oligarki semata. Rakyat hanyalah obyek korban di atas korban pula.

RAKYAT PAPUA BARAT BANYAK YANG MATI
Rakyat Bangsa Papua Barat sejak awal mula di integrasikan masuk ke dalam Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) pada 1963 sampai dengan saat ini 2017 masi tetap saja mengalami kematian misterius, di bunuh oleh angkatan bersenjata (TNI/POLRI), di bunuh dengan menggunakan cara-cara yang wajar, di bunuh dengan cara-cara melegalkan peredaran minuman keras, persundalan atas seluruh tanah Papua Barat, serta penciptaan kondisi destruktif yang akan menimbulkan kematian pula atas rakyat Papua Barat itu sendiri. Demikianlah seluruh etnis melanesia yang hidup di atas tanah dan negrinya sendiri tak akan terlepas dari terancamnya pemusnahan etnis melanesia Papua Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUNUHAN DAN MUTILASI WARGA SIPIL PAPUA

Pembunuhan Dan Mutilasi 4 Warga Sipil  Pembunuhan dan Mutilasi  4 Warga Sipil di Timika adalah kejahatan kemanusiaan, segera tangkap dan Adi...